2012
11.30

SKR-FP-Sosek -2012-117klik :

Ringkasan

Leily Arizha Kusuma 0810440093 Analisis komparatif dampak implementasi metode system of rice intensification(SRI) dan metode konvensional terhadap pendapatan usahatani padi(Studi di desa sudimoro kecamatan megaluh jombang) Agribisnis Prof Dr Ir Keppi Sukesi MS Tatiek Koerniawati Andayani SP MP
2012
11.30

Buku ” Plant Physiology ” Second Edition : Taiz Zeiger

 

 

Plant Physiology

 

” Plant Physiology ” Second Edition : Taiz Zeiger

kode 052 DL

http://www.plantphysiol.org/

http://www.sciencedirect.com/science/journal/01761617

http://www.bookadda.com/books/plant-physiology-eduardo-zeiger-0878938311-9780878938315

 

2012
11.30

Warok Dan Koki Handal Di Peringatan Hut Korpri

Warok Dan Koki Handal Di Peringatan Hut Korpri

Versi Cetak Versi PDF Versi RTF
Dikirim oleh humas3 pada 30 November 2012 | Komentar : 0 | 

Pengukuhan Rektor UB sebagai Warog Ponorogo
Pengukuhan Rektor UB sebagai Warok Ponorogo  Peringatan Hari ulang Tahun (Hut) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), pada Kamis (29/11) di lingkungan Universitas Brawijaya dilaksanakan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan. Pada acara pertama dilaksanakan Upacara bendera. Pada saat upacara tersebut di lakukan juga pengukuhan Rektor UB Prof Dr Ir Yogi Sugito sebagai Warog Ponorogo. Pengukuhan tersebut dilakukan langsung oleh sesepuh kesenian dari Ponorogo dan Wakil Bupati Ponorogo.

Pengukuhan tersebut merupakan kehormatan yang diberikan oleh masyarakat Ponorogo kepada UB. Kehormatan diberikan atas kepedulian UB terhadap pelestarian kebudayaan dan kesenian nusantara utamanya kesenian Reog Ponorogo. Secara filosofis Warok mengandung arti sebagai “wewarah” yaitu dapat menjadi panutan dan pencerahan bagi lingkungan disekitarnya.

Setelah prosesi pengukuhan warok Ponorogo, acara dilanjutkan dengan lomba memasak dan panjat pinang. Pada lomba memasak yang hanya diikuti oleh laki-laki dibagi dengan dua kategori yaitu kategori pimpinan dan karyawan UB. Juri yang dihadirkan adalah Rita Kistadewi, Yety Setyorini, dan Chirul Nikmah.

Ada beberapa kriteria penting yang menjadi sorotan utama ketiga juri masak ini. Peserta tidak boleh menggunakan bumbu yang sudah jadi, baik dari pabrikan maupun yang sudah disiapkan dari rumah. Kriteria lainnya adalah peserta tidak boleh menggunakan bahan penyedap masakan (MSG) agar masakan lebih sehat.

Dari hasil lomba yang dilaksanakan didapatkan juara pada masing-masing kategori lomba. Kategori Pimpinan dimenangkan oleh Fakultas teknologi Pertanian (FTP) sebagai juara satu.  Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebagai juara dua dan tiga. Pada kategori karyawan Fakultas Kedokteran (FK) keluar sebagai juara satu. Tim driver Kantor Pusat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai juara dua dan tiga. [ponda]

2012
11.30

Skripsi Sosial Ekonomi ” Ketahanan pangan rumah tangga dan peningkatan pendapatan usahatani melalui program lumbung pangan desa(studi kasus kelompok tani “tani rasa” desa sengreng kecamatan sumberpucung kabupaten malang ”

SKR-FP-Sosek -2012-116klik :

Ringkasan

 

Erista Indriati  0810443013 Ketahanan pangan rumah tangga dan peningkatan pendapatan usahatani melalui program lumbung pangan desa(studi kasus kelompok tani “tani rasa” desa sengreng kecamatan sumberpucung kabupaten malang  Agribisnis Dr Ir Yayuk Yuliati MS Wisnu Ari Gutama SP MMA
2012
11.30

Skripsi Sosial Ekonomi ” Persepsi petani tebu dalam memilih varietas bululawang “

SKR-FP-Sosek -2012-115

klik :

Ringkasan

Dian Ramadhani 0810440053 Persepsi petani tebu dalam memilih varietas bululawang Agribisnis Dr Ir Syafrial MS Ir Nidamulyawaty M.Msi Dr Ir Syafrial MS
2012
11.29

Skripsi Tanah ” Pengaruh Mikroorganisme tanah terhadap laju dekomposisi berbagai biomassa kelapa sawit (Elaeis quineensis jacq) ”

SKR-FP-T- 2012-15

klik :

Ringkasan

Rizal Raditya Putra 0810480084

-48

Pengaruh Mikroorganisme tanah terhadap laju dekomposisi berbagai biomassa kelapa sawit (Elaeis quineensis jacq) Ilmu Tanah Prof Ir Kurniatun Hairiyah PhD Ir Didik Suprayogo MSc PhD
2012
11.29

Skripsi Tanah ” Studi perkarana kelapa sawit di berbagai zona tumpukan bahan organik pada tanah lom berklei(Clay loam) dan lom berpasir (sandy loam)

SKR-FP-T- 2012-14klik :

Ringkasan2

Citra Dwi Oktovani  0810483056-48 Studi perkarana kelapa sawit di berbagai zona tumpukan bahan organik pada tanah lom berklei(Clay loam) dan lom berpasir (sandy loam) Ilmu Tanah Prof Ir Kurniatun Hairiyah PhD Ir Widianto MSc
2012
11.29

Skripsi Tanah ” Laju Dekomposisi berbagai biomassa kelapa sawit(elaeis quineensis jacq)pada tanah lom berklei dan lom berpasir ”

 

SKR-FP-T- 2012-13

klik :

Ringkasan

Maharani Subandriya 0810480183-48 Laju Dekomposisi berbagai biomassa kelapa sawit(elaeis quineensis jacq)pada tanah lom berklei dan lom berpasir  Ilmu Tanah  Prof Ir Kurniatun Hairiyah PhD Ir Didik Suprayogo MSc PhD
2012
11.29

Skripsi Tanah ” Mineralisasi nitrogen dari bernagai campuran biomasa kelapa sawit(Elaeis Quineensis Jacq) pada tanah lom berklei dam lom berpasir “

SKR-FP-T- 2012-12Klik :

Ringkasan

Benedicuctus julio tito briliyantono 0810480130-43 Mineralisasi nitrogen dari bernagai campuran biomasa kelapa sawit(Elaeis Quineensis Jacq) pada tanah lom berklei dam lom berpasir Ilmu Tanah Prof Ir Kurniatun Hairiyah PhD Ir Didik Suprayogo MSc PhD
2012
11.29

Indonesia Masih Menjadi Negara Pengkonsumsi Beras Tertinggi di Dunia

Indonesia Masih Menjadi Negara Pengkonsumsi Beras Tertinggi di Dunia

Versi Cetak Versi PDF Versi RTF Versi Word
Dikirim oleh humas3 pada 28 November 2012 | Komentar : 0 | Dilihat : 328

Prof Sitompul Ketika Memberikan Pemaparan
Prof Sitompul Ketika Memberikan Pemaparan

Masyarakat Indonesia masih menjadi konsumen beras tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India yang masing-masing berada di posisi pertama dan kedua. Demikian dipaparkan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. S.M. Sitompul dalam International Conference On Food Security (ICFS) di Gedung Widyaloka, Selasa (27/11).

“Konsumsi dan produksi beras Indonesia sebanyak 50.1x10juta ton, sedangkan China dan India masing-masing adalah 179.3 x 10 juta ton dan 136.6 x 10 juta ton,”kata Prof Sitompul.

Tingginya tingkat konsumsi beras masyarakat Indonesia disebabkan karena masih adanya paradigma masyarakat terhadap makanan pokok beras yang belum bisa dirubah dalam jangka pendek.

“Masyarakat Indonesia itu masih mempunyai sebuah paradigma “tidak makan jika tidak makan nasi”, meskipun sudah makan mie satu mangkok penuh. Jadi meskipun sudah mendapat asupan karbohidrat jika belum makan nasi, ya…dianggap belum makan,”kata moderator seminar Endang Nindyowati, M.Sc, M.Sc.

Sehingga, untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras perlu dilakukan diversifikasi makanan yang menjadi salah satu komponen pendukung ketahanan pangan. Komponen pendukung ketahanan pangan tersebut terdapat dalam makanan yang mempunyai sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan lipid (lemak). Contoh dari makanan yang bisa menggantikan beras, seperti singkong, kentang, pisang, tomat, bentoel, dan lain sebagainya.

Dikatakan oleh Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi yang turut menjadi pemapar bahwa konsumsi beras dan sayuran juga memainkan peran vital dalam menyediakan diversifikasi pangan dan nutrisi untuk diet. Lebih dari itu, kandungan gizi yang terdapat dalam tanaman holtikultura tersebut jumlahnya sangat melimpah di Indonesia.

“Lebih dari 20 spesies buah tropis dan lebih dari 21 spesies sayuran tumbuh di Indonesia,”katanya.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia seharusnya mampu menjadi negara pengekspor sayur dan buah-buahan dan tidak mengimpor makanan dari luar. [Oky]