2013
01.23

Padi C4: Mimpi atau Kenyataan

 

Padi C4: Mimpi atau Kenyataan

Satu lagi Profesor dari luar negeri mengunjungi Fakultas Pertanian UB dalam rangka Kuliah Tamu. Kali ini Profesor Maurice S.B. Ku Ph.D dari National Chiayi University (Taiwan) yang hadir membawakan materi Engineering Rice to Perform C4 Photosynthesis: a Dream or Reality di Ruang Sidang gedung Pascasarjana FPUB lt.2 hari ini (22/01).

Profesor Maurice yang telah mendedikasikan diri untuk meneliti padi selama kurang lebih 20 tahun ini mengangkat C4 Photosynthesis dikarenakan banyaknya keuntungan dari tanaman yang memanfaatkan C4 carbon fixation pathway. Tanaman C4 dapat beradaptasi lebih baik dibandingkan tanaman C3 di lingkungan dengan temperatur tinggi, sinar matahari yang terik, kekeringan, atau keterbatasan notrogen atau karbondioksida.

Mayoritas tanaman C4 memiliki anatomi daun yang sangat unik (biasa disebut Kranz anatomy). Secara umum mekanisme tersebut meminimalkan oksigen yang dibutuhkan untuk memecah komponen karbon menjadi CO2. Contoh dari tanaman ini seperti tebu, jagung, sorghum, dan lain-lain, saat beliau memaparkan presentasinya.

Sekelompok peneliti yang tergabung dalam International Rice Research Institute termasuk saya, saat ini sedang meneliti bagaimana merubah padi (yang merupakan tanaman C3) menjadi tanaman C4 karena beras dapat dibilang sebagai bahan pokok makanan yang penting bagi manusia. Memiliki tanaman padi yang dapat dengan efisien merubah sinar matahari menjadi bulir beras secara global memberikan keuntungan memperbaiki food security. Para peneliti ini mengklaim bahwa padi C4 dapat menghasilkan hingga 50 persen lebih bulir beras, dan melakukan itu semua dengan relatif sedikit air dan unsur hara, tutupnya.

//