04.15
Mahasiswa FPUB Ciptakan ENCATIK Batik Serangga
Indonesia sebagai Negara yang terdiri dari berbagai macam budaya dan latar belakang mempunyai begitu banyak kekayaan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Permasalahan kebanyakan masyarakat Indonesia yang selama ini cenderung kurang mencintai budaya sendiri dan cenderung menyamarkan atau kurang bangga akan budayanya. Salah satu peninggalan budaya leluhur yang menjadi primadona bangsa ialah batik. Batik ialah salah satu Heritage of Indonesia yang berhubungan erat dengan cara pembuatan bahan pakaian dan aksesoris.
Batik juga ternyata dapat dijadikan satu dengan dunia petanian, lebih tepatnya dengan serangga “ento” sejenis binatang yang seringkali dianggap hama oleh sebagian besar masyarakat, padahal tidak semua serangga dapat dikategorikan sebagai hama. Ada berbagai jenis serangga yang justru menjadi musuh alami sehingga mampu membantu dalam proses produksi tanaman, serangga juga dapat dikatakan sebagai indikator keadaan lingkungan. Namun saat ini keberadaan serangga-serangga menguntungkan ini sudah mulai punah disebabkan kurang dipedulikan oleh masyarakat, sehingga perlu dicanangkan sebuah langkah sebagai upaya menyampaian akan pentingnya serangga bagi kehidupan.
Sebuah terobosan baru dengan mengkombinasikan the power of heritage dengan konsep entomology menjadi dasar terciptanya gaya fashion baru yang disebut ENCATIK. “ENCATIK” Ento Craft Batik ialah kreasi unik bermotif serangga yang dipadukan dengan warisan budaya khas Batik Indonesia. Sebuah model Kaos baru (local culture and loyalty entomology) diharapkan dapat menjadi terobosan baru tanpa meninggalakan jati diri bangsa yang sekaligus sebagai upaya mencanangkan kelestarian serangga. Berdasarkan latar belakang tersebut, proposal ini mengangkat judul “ENCATIK” Ento Craft Batik (Batik Serangga): Terobosan Baru Pelestarian Budaya Asli Indonesia “Batik” dan Serangga.
“ENCATIK” ialah usaha yang bergerak dibidang industri kreatif fashion yang menggabungkan antara batik dan serangga. Bisnis Encatik dilakukan dalam skala Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan area pemasaran di kota Malang. Usaha ini merupakan usaha awal dan mencoba merintis menjadi usaha yang lebih besar baik dari segi area pemasaran maupun total produksi. Dalam perkembangannya, usaha ini nantinya akan menjadi usaha Distro dan Butik.
Usaha mahasiswa FPUB ini juga lolos pendanaan dari Dirjen Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), mereka adalah Tomy Marmadion dari Jurusan Budidaya Pertanian 2009, Ronny Pamuji dari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 2009, Redha Qadhiani Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 2009 serta Fanita A. dari program studi Agroekoteknologi 2011 dibawah Dosen Pembimbing Dr.Ir. Syamsuddin Djauhari, MS.